Siapa yang tidak kenal dengan besi? Mendengar
namanya saja mungkin orang sudah banyak tahu tentang benda yang satu ini,
karena kegunaan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari sudah begitu banyak.
Yang menariknya, besi merupakan satu-satunya unsur logam yang dijadikan oleh
Allah sebagai sebuah surat dalam Al Quran, yaitu Surat Al Hadid yang artinya
“besi”.
Dan kata Al-Hadid itu sendiri diambil dari ayat 25 surat tersebut.
“….. Dan Kami ciptakan besi
yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,
(supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang
menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya”. (Al Hadid:25)
Dalam ayat itu, Alquran secara jelas mengungkapkan tentang
penciptaan besi, kekuatan besi dan manfaat besi bagi manusia. Dengan besi itu,
umat Islam juga bisa menolong agama Allah.
Penciptaan Besi i
Besi merupakan unsur logam yang paling melimpah di bumi (sekitar
36%). Faktanya, dari penelitian astronomi modern maka telah diketemukan
mengenai suatu hal yang luar biasa. Bahwa besi yang ada di perut bumi berasal
dari bintang-bintang di luar angkasa.
Dari sisi kapasitasnya, besi memiliki bentuk (struktur) yang unik.
Agar elektron-elektron dan nitron-nitron dapat menyatu dalam unsur besi maka ia
butuh energi yang luar biasa mencapai 4 kali lebih besar dari total energi yang
ada di planet matahari kita.” Ini berarti, tidak mungkin besi itu telah
terbentuk saat berada di bumi. Pasti ada unsur asing yang turun ke bumi dimana
ia belum terbentuk di sana.
Dapat dikatakan bahwa besi terbentuk dari bintang yang lebih besar
dari matahari, sehingga ketika suhunya naik dan meledak, maka pecahannya akan
berhamburan ke seluruh alam semesta, kemudian tertarik oleh gravitasi bumi, dan
tertanam selama jutaan tahun lamanya di bumi.
Jelas bahwa Allah telah menciptakan besi dan kemudian menurunkannya
ke bumi untuk dapat diolah serta dimanfaatkan oleh manusia dalam kehidupan.
Besi dinyatakan secara jelas
dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita
diberitahu sebagai berikut:
"…Dan Kami turunkan besi yang padanya
terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al
Qur'an, 57:25)
Kata "anzalnaa" yang berarti "kami
turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan
secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat
bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni
"secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa
ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.
Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah
mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari
bintang-bintang raksasa di angkasa luar. Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan
dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak
memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya
dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari
matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi
telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak
mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut
"nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini,
meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta
dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya
gravitasi benda angkasa.
Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak
terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa
melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti
dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui
secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan
Besi yang terkandung dalam perut bumi pun, sudah sejak lama menjadi
material pokok yang digunakan oleh manusia dalam berbagai bidang kehidupan,
seperti pada masa peperangan dulu, besi menjadi bahan baku paling penting dalam
membuat peralatan tempur seperti pedang, perisai dan baju besi. Salah satu
sumber mineral yang memiliki arti penting dalam sejarah teknologi Islam pun
adalah besi dan baja. Di era kejayaan Islam, perkembangan teknik pengolahan
besi dan baja sudah sangat berkembang pesat.
Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.
Teknik pengolahan besi juga telah diinformasikan oleh Allah dalam Al Quran
berpuluh-puluh abad lamanya. Dalam surat Al-Khafi ayat 96.
“Berilah aku
potongan-potongan besi.” Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua
(puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain, “Tiuplah (api itu).” Hingga
apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah
aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu”. (Al Kahfi: 96)
Dari
ayat di atas, diketahui bahwa Allah telah memberi informasi tentang proses
pengolahan besi yang sangat penting melalui kisah Dzulkarnain. Tentu saja hal ini sejalan dengan proses pengolahan
besi yang sudah dilakukan oleh manusia dari zaman dulu hingga zaman sekarang di
mana pengolahan besi saat ini sudah begitu canggih, seperti proses peleburan
bijih besi, pembakaran, proses tuang, cor, tempa, dan lainnya. Bila ayat di
atas dikaji lebih lanjut, maka akan diperoleh suatu proses pengolahan besi yang
lebih maju dan berkembang di zaman sekarang ini, yaitu melalui proses blast furnace (tungku
tanur tinggi). Proses ini diawali dengan dimasukkannya bijih besi, bersama
dengan batu kapur dan kokas ke dalam tungku tanur. Di dalam tungku tanur
dialirkan udara panas yang akan membakar kokas, yang kemudian akan bereaksi
dengan bijih besi. Kokas yang bereaksi dengan bijih besi, akan menjadikan
temperatur semakin meningkat hingga mencapai temperatur leleh besi, pada 1650oC. Pada temperatur ini besi akan terbakar, sehingga
terlepas dari oksidanya, yang menyebabkan warnanya akan berubah menjadi merah
(akibat proses pembakaran) hingga akhirnya menjadi besi cair. Hal ini tentunya
sejalan dengan informasi pengolahan besi pada Al Kahfi:96
“….berkatalah Dzulkarnain, “Tiuplah (api itu).” Hingga apabila
besi itu sudah menjadi (merah seperti) api,….”
Kemudian dari besi cair tersebut, maka akan diproses lebih lanjut
untuk memurnikan senyawa-senyawa yang ada dalam besi, biasanya dilakukan dengan
metode BOF (Basic Oxygen Furnace), yaitu dengan menambahkan oksigen dalam
memurnikan besi cair dari pengotor-pengotornya ataupun mengurangi kadar karbon
dalam besi cair tersebut. Besi cair yang telah dimurnikan menghasilkan baja.
Selanjutnya baja tersebut akan diproses menjadi produk jadi yang disesuaikan
dengan fungsi dan kepentingan, dengan bermacam-macam proses, seperticasting(cor), rolling, forging(tempa), extrusion, piercing, drawing, machining, heat treatment,
kemudian berlanjut kepada proses penggabungan, seperti welding(pengelasan), polishing,
anodizing, painting, hingga akhirnya menjadi sebuah produk
akhir.
Fakta lain yang diinformasikan dalam Al Quran adalah mengenai
proses pembentukan suatu produk/barang jadi yang sesuai dengan fungsi dan kepentingan.Hal itu terungkap dalam surat Al- Anbiyaa’
ayat 80.
“Dan
telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara
kamu dalam peperanganmu. Maka, hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah)”.
Dalam
ayat tersebut, dijelaskan bahwa nabi Daud telah dapat membuat suatu produk dari
bahan dasar besi, yaitu baju besi, yang digunakannya dalam peperangan.
Selain itu, dalam lanjutan kalimat dalam surat Al Hadid: 25,
“….dia pun berkata, “Berilah
aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu”.
Dalam
hal ini, diajarkan kepada kita akan suatu ilmu mengenai ilmu paduan logam untuk
mendapatkan kekuatan serta kegunaan yang juga berbeda, bagi kepentingan hidup
manusia. Dalam Al Hadid ayat 25 tersebut berisi tentang adanya tambahan tembaga
pada besi. Tentu saja dalam ilmu pengetahuan modern saat ini, pada pembuatan
suatu produk logam, besi juga sering dipadukan dengan unsur-unsur lain, demi
mendapatkan sifat yang diinginkan. Sehingga saat ini lebih dikenal dengan logam
paduan.
Kekuatan besi dan manfaatnya.
fiihi ba’sun syadiid (“padanya ada kekuatan yang hebat”), (Al
Hadid:25).
Kekuatan besi dapat kita lihat dari posisinya yang terletak di
pusat bumi, sehingga menimbulkan kekuatan yang hebat berupa medan magnet dan
gaya gravitasi. Selain itu, dalam pengolahan besi, akan diperoleh berbagai
macam produk berbahan dasar besi yang memiliki kekuatan yang beraneka ragam dan
untuk berbagai keperluan hidup. Adapun dalam pemanfaatannya, manfaat besi dalam
kehidupan masyarakat sudah sama-sama kita ketahui.
Besi merupakan logam yang paling penting sepanjang sejarah
umat manusia sejak peradaban Mesopotamia purba sampai sekarang. Tidak ada logam
lain yang jumlah pemakaiannya melebihi besi. Berdasarkan kekuatan, bentuk, dan
struktur yang dihasilkan dari pengolahan besi, maka saat ini besi dapat
diakatakan sebagai tulang punggung peradaban modern, seperti gedung pencakar
langit, jembatan, peralatan kendaraan, senjata, alat pertanian, pipa saluran,
dan segala jenis mesin. Yang tentu saja memiliki kekuatan yang berbeda-beda,
disesuaikan dengan penggunaannya. Bisa dibayangkan bagaimana kuatnya besi pada
kerangka jembatan, dimana setiap saat menerima beban secara kontinu, selalu
dibebani oleh mobil yang melewati jembatan tersebut setiap saat, tapi jembatan
tetap kokoh, dan idak hancur. Atau kuatnya besi pada sebagai chasis kendaraan militer, seperti pada
panser, tank, dalam menahan segala macam peluru, maupun rudal. Sehingga
tidaklah mengherankan jika produksi besi di seluruh dunia mencapai lebih dari
satu miliar ton setiap tahun.
Semua fakta yang dijelaskan ini merupakan salah satu bukti
bahwa ayat-ayat kauniyah (hukum-hukum Allah di jagat raya) bersesuaian dengan
ayat-ayat qauliyah (firman Allah). Baik ayat kauniyah maupun qauliyah,
kedua-duanya merupakan aturan dari Sang Pencipta Alam Semesta. Sungguh Maha
Benar firman Allah:
“Akan Kami perlihatkan kepada manusia ayat-ayat Kami di seluruh
ufuk jagat raya serta dalam diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka
bahwa Qur’an itu benar (haqq).” (QS. Fushshilat: 53)
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar