Pages

Kamis, 24 Desember 2015

Alat-alat Ukur Listrik

Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti kuat arus listrik (I), beda potensial listrik (V), hambatan listrik (R), daya listrik (P), dll. Alat ukur listrik ini ada yang berupa alat ukur analog dan ada juga yang berupa alat ukur digital. Berikut adalah gambar alat-alat ukur listrik yang dibedakan berdasarkan fungsinya.

A.      Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Ampermeter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambahkan dengan hambatan shunt (hambatan eksternal ) . Pemasangan hambatan shunt ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan batas ukur amperemeter  agar dapat mengukur kuat arus listrik yang lebih besar dari nilai standarnya.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang diselimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.
Amperemeter harus di hubungkan seri pada komponen yang akan di ukur kuat arusnya. Jika menggunakan amperemeter analog, harus berhati-hati. Arus listrik positif harus masuk ke terminal positif(diberi tanda”+” atau tanda merah) dan meninggalkan amperemeter melalui terminal negatif (diberi tanda “-“ atau warna hitam). Jika di hubungkan dengan polaritas yang terbalik, jarum penunjuk akan menyimpang dalam arah berlawanan. Jika di hubungkan dengan polaritas yang terbalik, jarum penunjuk akan menyimpang dalam arah berlawanan. Ini dapat menyebabkan jarum penunjuk membentur sisi tanda nol dengan gaya cukup besar hungga dapat merusak amperemeter. Jika mengukur kuat arus menggunakan amperemeter digital, tidak perlu khawatir, Amperemeter digital memiliki polaritas otomatis (autopolarity). Ia akan memberikan bacaan yang benar walaupun menghubungkannya dengan polaritas terbalik, hanya akan muncul displai “tanda negatif” di depan displai angka. Displai tanda negatif menyatakan bahwa hubungan polaritas komponen ke amperemeter adalah terbalik.
Hal yang penting di perhatikan ketika memasang amperemeter seri dengan komponen yang akan di ukur kuat arusnya adalah rangkaian harus di potong. Kemudian ujung-ujung potongannya dihubungkan ke terminal-terminal amperemeter dengan polaritas yang benar. Ujung potongan yang potensialnya lebih tinggi harus di hubungkan ke terminal positif, sedangkan ujung potongan yang potensialnya lebih rendah harus di hubungkan ke terminal negatif.
Untuk mengetahui nilai kuat arus yang terukur, dapat menggunakan rumus :


B.      Voltmeter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter). Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetik tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengalir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi. Voltmeter dapat dibuat dari sebuah galvanometer dan sebuah hambatan eksternal Rx yang dipasang seri. Adapun tujuan pemasangan hambatan Rx ini tidak lain adalah untuk meningkatkan batas ukur galvanometer, sehingga dapat digunakan untuk mengukur tegangan yang lebih besar dari nilai standarnya.
Voltmeter harus di hubungkan paralel dengan komponen yang akan di ukur beda potensialnya. Dalam pemasangan volmeter tidak perlu memotong rangkaian seperti pemasangan pada amperemeter. Cukup memerhatikan mana ujung komponen yang potensialnya lebih besar. Ujung yang potensialnya lebih besar di hubungkan ke terminal positif volmeter ( ditandai “+” atau berwarna merah), sedangkan ujung lainnya di hubungkan ke terminal negatif volmeter ( ditandai “-“ atau berwarna hitam).
Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat pula menggunakan RUMUS:
Jadi misalnya, tegangan yang akan di ukur 15 Volt maka:
Tegangan Terukur  = (50 / 50) x 15


C.      Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm.
Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter sangatlah mudah. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih dengan sakelar pemilih.Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm. 
D.     Galvanometer
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakn untuk mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung . Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan shunt). 
E.      Oscilloscope
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.Ini sama dengan pengambaran pada layar televisi.

Oscilloscope terdiri dari tabung vacuum dengan sebuah cathode (electrode negative ) pada satu sisi yang menghasilkan pancaran electron dan sebuah anode ( electrode positive ) untuk mempercepat gerakannya sehingga jatuh tertuju pada layar tabung. Susunan ini disebut dengan electron gun.
Elektron-elektron disebut pancaran sinar katoda sebab mereka dibangkitkan oleh cathode dan ini menyebabkan oscilloscope disebut secara lengkap dengan cathode ray oscilloscope atau CRO.

F.               Multitester atau AVO-meter
Multitester  adalah alat untuk mngukur listrik tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (ampere). Oleh karena itu multitester seringkali disebut AVO-meter(AVO : Ampere, Volt, Ohm)
Ada dua kategori multitester multitester digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multitester analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun DC.

G.      Megger
Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah. Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain untuk:
a.               Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan
b.               Kabel tegangan tinggi.
c.                Kabel tegangan rendah
d.               Transformator
e.                Dan peralatan listrik lainnya
H.     Wattmeter
Wattmeter adalah alat ukur untuk daya listrik. Sebetulnya wattmeter adalah gabungan dari alat ukur listrik dengan alat ukur tegangan listrik, namun dirancang sedemikian rupa sehingga penunjukkannya menunjukkan nilai daya listrik yang terpakai.

I.        Wattjam/Watthour meter (Wh = watt-hour)
Wattjam adalah alat ukur energi listrik. Wattjam (Wh = watt-hour) atau kilowatt-jam (kWh) sebetulnya alat ukur listrik yang banyak terpasang di setiap rumah. Kita sering salah memahami mengira bahwa alat ukur yang terpasang dirumah adalah alat ukur daya listrik. Padahal sebetulnya alat ukur listrik yang terpasang dirumah kita itu adalah Wattjam. Angka penunjuk pun menyatakan nilai energi listrik yang terpakai dalam rentang waktu tertentu.

Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar