Penerapan Konduktivitas listrik
CTD
(Conductivity Temperature Depth)
CTD (Conductivity Temperature Depth) adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur
karakteristik air seperti suhu, salinitas, tekanan, kedalaman, dan densitas.. Secara
umum, sistem CTD terdiri dari unit masukan data, sistem pengolahan, dan unit
luaran.
Unit masukan data terdiri dari sensor CTD, rosette, botol sampel, kabel koneksi dll. Sensor berfungsi untuk mengukur parameter karakteristik fisik air laut yang terdiri dari sensor tekanan, temperatur, dan konduktivitas. Botol sampel berfungsi sebagai wadah sampel air sedangkan rosset berfungsi untuk mengatur penutupan botol. Kabel koneksi berfungsi sebagai penompang, dan juga berfungsi sebagai pengantar sinyal. Telekomando akan memberikan sinyal kepada rosset untuk menutup botol secara berurutan, setelah mengambil sampel air laut.
Unit pengolah terdiri dari sebuah unit pengontrol CTDS (CTD Sensor) dan komputer yang dilengkapi perangkat lunak. Unit pengontrol berfungsi sebagai pengolah sinyal CTD, penampil hasil pengukuran serta pengubah sinyal analog ke digital. CTD mengontrol setiap kegiatan akusisi dan pengambilan sampel serta kalibrasi. Setiap penekanan tombol fungsi sesuai pada menu, maka printer akan mencetak posisi, kedalaman, salinitas, konduktifitas dan temperatur sehingga kronologis kegiatan pengoprasian CTD dapat terekam.
Sensor adalah sebuah piranti yang mengubah fenomena fisika menjadi sinyal elektrik. CTD memiliki tiga sensor utama, yakni sensor tekanan, sensor temperatur, dan sensor untuk mengetahui daya hantar listrik air laut (konduktivitas).
a. Sensor Tekanan.
Sensor tekanan merupakan
sensor yang memanfaatkan hubungan langsung antara tekanan dan kedalaman. Sensor
ini terdirai dari tahanan yang berbentuk seperti jembatan wheatsrone kemudian
dinamakan strain gauge. Strain gauge merupakan alat resistansi yang berubah
ketika mendapat tekanan, Tahanan ini akanmemegang peranan ketika mendapat gaya
dalam bentuk fisika seperti tekanan, beban (berat), arus dll. (Herunadi, 1998).
b. Sensor Temperatur.
Sensor temperatur adalah
sensor yang berpengaruh terhadap suatu hambatan, dalam bentuk termistor.
Termistor (tahanan termal) merupakan alat semikonduktor yang berperan sebagai
tahanan dengan besar koefisien tehanan temperatur yang tinggi dan biasanya
bernilai negative. Alatini terbuat dari campuran Oksida-Oksida logam yang
diendapkan seperti mangan, nikel, kobalt dll.
c. Sensor Konduktifitas.
Sensor konduktofitas merupakan
sensor yang mendeteksi adanya nilai daya hantar listrik di suatu perairan.
Sensor ini merupakan sensor yang terdiri dari tabung berongga danempet buah
terminal elektroda platina-rhodium di belakang sisinya. Sebagai sensor yang melewati nilai
konduktifitas maka rata-rata hasil proses dalam pengukuran akan melewati nilai
rendah (low pass fliter). Sensor ini akan mulai mengukur ketika alat telah
bergerak masuk kedalam air sampai pada posisi yang diinginkan. Sebenarnya
sensor ini mengukur nilai konduktifitas untuk mengetahui nilai salinitas atau
kadar garam di sebuah perairan sacara tidak langsung.
Prinsip Pengukuran CTD.
Pada Prinsipnya teknik
pengukuran pada CTD ini adalah untuk mengarahkan sinyal dan mendapatkan sinyal
dari sensor yang menditeksi suatu besaran, kemudian mendapatkan data dari
metode multiplexer dan pengkodean (decode), kemudian memecah data dengan metode
enkoder untuk di transfer ke serial data stream dengan dikirimkan ke
kontrolunit via cabel.
CTD diturunkan ke kolom
perairan dengan menggunakan winch disertai
seperangkat kabel elektrik secara perlahan hingga ke
lapisan dekat dasar kemudian ditarik kembali ke permukaan. CTD memiliki tiga
sensor utama, yakni sensor tekanan, sensor temperatur, dan sensor untuk
mengetahui daya hantar listrik air
laut (konduktivitas). Pengukuran tekanan pada CTD menggunakan strain
gauge pressure monitor atau quartz crystal.
Tekanan akan dicatat dalam desibar kemudian tekanan dikonversi menjadi kedalaman dalam meter. Sensor temperatur yang terdapat pada CTD menggunakan thermistor, termometer platinum atau kombinasi keduanya. Sel induktif yang terdapat dalam CTD digunakan sebagai sensor salinitas. Pengukuran data tercatat dalam bentuk data digital. Data tersebut tersimpan dalam CTD dan ditransfer ke komputer setelah CTD diangkat dari perairan atau transfer data dapat dilakukan secara kontinu selama perangkat perantara (interface) dari CTD ke komputer tersambung.
Bagaimana cara kerja CTD ?
CTD diletakan pada
kerangka Rosette. Kemudian probe dihubungkan dengan kabel elektrik yang ada
kerangka Rosette. Berat dari kerangka Rosette tersebut sekitar 25 Kg dan
menghabiskan panjang kabel sekitar 5 meter untuk mengikat probe ke
lengan-lengan kerangka. Setelah semua perangkat di pasang, akan lebih baik jika
kita memeriksa keseimbangan peralatan, jika dipastikan fix maka kita
dapat mulai memasukan CTD kedalam laut.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.
Mulai dengan program akusisi
data dan dilengkapi profil untuk mengidentifikasi data. Siapkan peralatan yang
akan digunakan dan letakkan botol sesuai dengan prosedur paemasangan.
2.
Setelah kerangka (Rosette)
diletakan pada posisinya dan CTD (Probe atau rangkaian sensor yang sudah di
Set) diletakan di dalamnya, maka instrumen ini akan ke sisi (pinggir) kapal,
lalu dihubungkan kabel-kabek interkoneksinya maka instrumen tersebut siap diturunkan
.
3.
Setelah CTD siap untuk
diturunkan maka kontrol unit di set untuk kondidi ON. Ketika kontrol unit
sedang dipersiapkan maka instrumen (Rosette dan Probe) dapat diturunkan
pelan-pelan mendekati permukaan air.
4.
CTD mulai diturunkan kedalam
air secara pelan-pelan, dan pada saat inilah rangkaian Probe dan kontrol unit
saling berhubungan untuk merekam data dalam benntuk sinyal analog pada tipe
recorder. Pada saat ini juga prosedur akusisi dimulai dan kerangka Rosette pada
CTD diturunkan dengan kecepatan tertentu sampai pada kedalaman yang diinginkan.
5.
Pada saat CTD probe diturunkan
maka pengiriman data ke kontrol unit juga di mulai. Perhatikan data yang di
dapat dan keaadaan kece[atan penurunannya.
6.
Setelah mendapatkan data yang
diinginkan maka stop penerimaan data dari Probe. Berhentikan juga perekaman
data pada recorder. Kemudian dapat ditarik ke permukaan air, dengan catatan
tidak ada lagi data yang di kirim oleh CTD dan dipastikan OFF.
7. Setelah unit data akusisi di-Offkan dan instrument
diletakan di atas kapal maka tekan End of Profile data dan diberhentikan akusisi program. Data yang
di dapat bisa langsung disambungkan ke personal Computer atau direkam oleh Tipe
Recorder.
8.
Proses pengambilan data
selesai
0 komentar:
Posting Komentar